Analisa Fundamental Forex Tahun 2018

Table of Contents
analisa fundamental forex 2018
EUR/JPY H1
Euro:

Tahun 2017 Euro mengalami kenaikan paling signifikan dibandingkan currency lainnya, yaitu 13% vs USD. Penguatan ini didukung oleh performa ekonomi zona Eropa terutama Jerman, sementara itu, hiruk pikuk Catalonia tidak begitu berdampak terhadap euro. Tahun 2018, masih merupakan tahun politik di eropa dengan adanya pemilu di Itali pada bulan Maret/May. di Jerman, Merkel akan membentuk pemerintahan dengan berkoalisi dengan SPD, dan pemerintah spanyol masih akan berjibaku dengan isu separatisme Catalonia. Belum lagi dengan masalah hutang yunani. GDP euro terus membaik, tetapi jika dengan kenaikan euro yg sudah 13% ini, ke depan mungkin akan menghambat laju petumbuhan zona eropa. Ingat, eropa merupakan export-dependent nation, jadi jika euro melemah, maka ekonomi akan berkembang, tetapi jika euro terlalu kuat, maka pertumbuhan ekonomi akan melambat/moderate. Dari segi kebijakan moneter ECB, yang akan melanjutkan taperingnya, maka tahun 2018, kemungkinan euro akan terus menguat.

Pundsterling:

Tahun 2017 GBP telah menguat 8% vs USD, so jika tahun 2016 merupakan tahun kejatuhan GBP, maka thn 2017 merupakan tahun pemulihan GBP. Dan tahun 2018, investor akan sangat berfokus pada kemajuan pembahasan Brexit terutama pada trade deal. Tahun 2017, May sudah sukses dalam menyelesaikan masalah imigran dan denda Brexit serta aturan-aturan terkait periode transisi Brexit. Dan tahun 2018 adalah tahapan yang paling krusial dalam meletakkan fondasi ekonomi untuk Inggris ke depan sebab Maret 2019, hal-hal pokok sudah harus disepakati. Brexit memang berdampak negatif untuk ekonomi Inggris, tapi dampaknya belum akan terasa banget di tahun 2018, tetapi pada th 2019 ke atas baru akan dirasakan secara luas. Itulah kenapa, data-data ekonomi Inggris selama ini masih baik2 saja, yang menonjol justru di inflasi yang sempat di atas 2%. That's why, pasar sudah jauh2 hari mengantisipasi impact dari Brexit ini sehingga tiap ada kabar gembira dari May terkait perkembangan negosiasi Brexit dengan EU, maka membawa GBP menguat dan menguat. Dan saya perkirakan, bahwa hasil dari negosiasi pada 2019 adalah SOFT brexit!

Kita harus hati-hati dengan pair ini. Masalahnya ini pair politik. Jika euro, lumayan jelas arahnya: menguat dari segi moneter. tapi kalau GBP, masih 'tergantung' pada cepat lambatnya negosiasi dan hasil-hasil dari negosiasi. Jika cepat dan hasilnya menguntungkan Inggris, maka GBP kemungkinan besar menguat. Masalahnya, sprti yg sdh pernah sy bahas, bahwa EU tdk akan begitu saja memuluskan permintaan-permintaan dari Inggris utk memberi efek jera kepada semua anggota. EU biar nggak ngikutin exit sprti Inggris. So, kalau support buy. Jika sudah di resisten, tahan dulu, jangan buy dulu, begitu kalau mau lebih amannya, padahal di forex tidak ada kata aman sih, semua tetap beresiko. Intinya, tahun 2018 untuk GBP is all about brexit. Kabar dari Brexit akan lebih berdampak ke GBP daripada rilis-rilis data ekonomi.

Canadian Dollar:

Tahun 2017 juga merupakan tahun yang cemerlang untuk negara Kanada dan Dollar Kanada: pertumbuhan ekonomi bagus, consumer spending juga bagus, dan penyerapan tenaga kerja terus meningkat dengan pengangguran berada di level terendah serta inflasi sudah di level 2%. Sehingga tahun 2017, BoC menaikkan suku bunga sebanyak 2x dan diperkirakan akan melakukan 2x hike rate lagi di th 2018 yaitu pada bulan maret atau april dan sekali lagi di pertengahan sd akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan naik di thn ini, akan mendorong naiknya harga minyak ditambah dengan pembatasan produksi minyak di negara-negara Opec dan non opec. Hal ini tentu saja akan makin menguatkan Cad. Yang jadi ancaman utk Canada adalah negosiasi ulang NAFTA. Tapi, tahun lalu, sudah terbukti bahwa ekonomi dalam negeri Canada yang kuat, sudah mampu menangkis negative impact dari berlarut-larutnya perundingan dengan Trump yang tidak jua menemui ketok palu.

NZ Dollar:

Tahun 2017 NZD hanya membukukan kenaikan 2% vs USD. Hal ini disebabkan politik domestik dimana pemilu dimenangkan oleh partai buruh yang tentu saja tidak difavoritkan oleh investor. Akan tetapi, dari aspek ekonomi, meskipun dairy needs mengalami penurunan harga, akan tetapi tingkat pengangguran yang rendah, adanya prospek stimulus fiskal, kenaikan upah dan naiknya inflasi menjadi trigger bagi RBNZ untuk membuka kemungkinan menaikkan suku bunga di tahun ini. Salah satu 'keuntungan' dari terpilihnya partai buruh ya itu tadi, naiknya UMR, yang dalam waktu 3 tahun diharapkan gaji naik 20%. Nah, dari kenaikan gaji ini, akan berdampak pada kenaikan personal spending, naiknya inflasi dan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan memperkuat NZ Dollar.

Dollar Australia:

AUD Dollar, di tahun 2017, sudah terapresiasi 8% terhadap USD, karena melemahnya USD dan kondisi risk off. Aspek yang masih lemah di Australia yaitu wage growth yang stagnan. Sementara itu, pemerintah Australia sudah berusaha mengembangkan poros-poros ekonomi yang tidak lagi berbasis pada pertambangan (mining) dan hal ini telah membantu memperkuat ekonomi australia, sehingga diharapkan tidak terlalu bergantung pada penambangan emas dan bijih besi sbg produk ekspor andalan. Akan tetapi, proyeksi pertumbuhan yang lemah di tahun 2018 ini, mungkin akan membatasi kenaikan Aud. RBA mungkin saja menaikkan suku bunga, tetapi tidak akan agresif. Aud memang akan diuntungkan dengan pertumbuhan global tetapi akan dirugikan dengan adanya perlambatan ekonomi China.

Post a Comment