Download Instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) di Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif

Table of Contents
Instrumen Profil Belajar Siswa (PBS)

Profil Belajar Siswa (PBS)
Pengertian disabilitas fungsional oleh WHO adalah hal yang menghambat atau mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas karena suatu kondisi. Contoh anak tidak dapat membaca ukuran tulisan “awas” atau sulit membaca tulisan di papan tulis, atau sulit berjalan dan menaiki tangga, atau sulit mengikuti aturan, atau sulit berteman dan lain-lain.

Identifikasi disabilitas fungsional dilakukan untuk memberikan informasi dan membantu guru mengidentifiksai dalam menentukan ragam dan tingkat disabilitas fungsional yang ditemukan pada siswa dengan mengisi instrument Profil BelajarSiswa (PBS). Kita seharusnya mulai berfikir dan melihat kesulitan apa saja yang ditemukan anak dalam melakukan aktifitas dan berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas/ sekolah.

Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional dapat dilakukan oleh siapa saja. Guru atau sekolah akan lebih tepat dan sesuai untuk melihat kesulitan yang dialami siswa dalam aktifitas dan partisipasi di lingkungan sekolah, dan tidak tepat bagi guru untuk menentukan siswa AAutis, Siswa B lamban belajar dll, biarkan tenaga medis/psikolog yang melakukan hal tersebut.

1. Gambaran Profil Belajar Siswa (PBS) 

Gambaran PBS secara umum meliputi kumpulan informasi tentang siswa khususnya disabilitas terutama terkait; Hasil Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional yang ditemukan pada siswa, informasi dari orang tua/wali atau mungkin diagnosa dari dokter; Hasil Identifikasi kebutuhan dan dukungan pembelajaran termasuk alat bantu, seperti kursi roda dan akomodasi yang layak seperti tambahan waktu atau notulensi selama ujian),kebutuhan Guru Khusus atau Tenaga lainnya, kebutuhan aksesibilitas lingkungan sekolah, dan kebutuhan program pembelajaran kompensatoris seperti bahasa isyarat, braile, orientasi mobilitas, terapi dll; Informasi bagi orang tua tentang akses layanan rujukan untuk memastikan disabilitas siswa, seperti ke dokter mata, puskemas, terapi, dll.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih tepat mengenai PBS dimulai dengan memperoleh informasi tentang identititas siswa yang diduga memiliki kesulitan fungsional. Berikutnya mengidentifikasi ragam kesulitan siswa yang dapat diamati seperti kesulitan : penglihatan (kesulitan melihat obyek jarak dekat, jauh, dan keluasan pandang), pendengaran (kesulitan mendengarkan suara), motorik kasar (kesulitan melakukan aktivitas fisik seperti jalan, naik tangga, dan duduk), motorik halus kesulitan menggunakan tangan dan jari, seperti mengambil benda kecil, menekan tombol, membuka tutup botol), berbicara (kesulitan berbicara, sulit dipahami, gagap, atau tidak mengeluarkan suara), intelektual/berfikir (kesulitan fungsi pikir secara umum termasuk aspek akademik seperti mengenali, mengingat, mengetahui, memahami, dan melakukan berbagai instruksi), membaca/disleksia (kesulitan membaca termasuk kesadaran fonemik, mengeja, menulis, mengucapkan kata-kata, memahami, serta bahasa tubuh, ekspresi wajah, sikap, dan postur), perilaku/ perhatian/sosialisasi (kesulitan mengelola perilaku diri sendiri, sulit berkonsentrasi, sulit menerima perubahan rutinitas, sulit berteman), dan pengendalian emosi (kesulitan mengendalikan emosi, dapat dilihat dari kebiasaan ekspresi sangat sedih, depresi, cemas berlebihan, gelisah, atau sejenisnya).

2. Komponen Profil Belajar Siswa (PBS) 

Komponen dalam instrument PBS meliputi;

Komponen. Identitas Siswa, untuk memperoleh data dan informasi tentang identitas siswa termasuk pihak yang terlibat dalam pengisian instrumen ini.

Komponen A. Identifikasi Disabilitas, untuk memperoleh data dan informasi kesulitan atau keterbatasan siswa yang mencakup penglihatan, pendengaran, motorik kasar, motoric halus, berbicara, intelektual/berpikir, disleksia/membaca, perilaku/perhatian/sosialisasi, dan pengendalian emosi.

Komponen B. Kebutuhan Alat Bantu Khusus, untuk memperoleh data dan informasi siswa dari segii kebutuhan alat bantu secara fisik, seperti kacamata, alat bantu dengar, kursi roda, tongkat, dan sebagainya;

Komponen C. Pergerakan (mobilitas) di Lingkungan Sekolah, untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan siswa yang perlu diakomodasi oleh sekolah untuk membantu pergerakan atau mobilitas siswa dalam mengikuti semua aktivitas di lingkungan sekolah, baik di luar maupun di dalam kelas; 

Komponen D. Kelebihan/Potensi/ Kemampuan, untuk memperoleh data dan informasi tentang potensi yang dimiliki siswa sehingga dapat dioptimalkan melalui pembinaan dan pembelajaran yang lebih intensif; 

Komponen E. Pendampingan di Sekolah/Madrasah, untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan siswa dari sisi pendampingan baik di dalam maupun di luar kelas, perjalanan ke sekolah, komunikasi dengan orang lain, pendampingan dalam belajar, serta dukungan yang diperlukan dalam mengikuti pembelajaran seperti pendampingan saat belajar, pengaturan cahaya, pembuatan tulisan yang diperbesar, penambahan waktu untuk belajar, dan lain sebagainya;

Komponen F. Informasi Lain tentang Siswa, pada bagian ini untuk memperoleh data dan informasi siswa yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti hambatan dan tantangan yang dhadapi;

Komponen G. Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penanganan, untuk memperoleh data dan informasi siswa dari sisi kondisi medis dan kesehatan merujuk pada data dari layanan kesehatan yang diterima siswa, termasuk kondisi kesehatan (syndrome, attention defisit disordir (ADD)/attention defisit hyperactive disorder (ADHD), dll.) dan penyakit yang diderita (epilepsi, asma, bronkhitis, jantung, gangguan mata, telinga, mulut, dll.)

Komponen H. Kesimpulan Sementara dan Rencana Tindak Lanjut, pada bagian ini memuat kesimpulan sementara dari data-data yang diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan terbaik bagi anak, seperti apakah siswa termasuk penyandang disabilitas atau bukan penyandang disabilitas; kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan dalam bidang akademik, materi pendampingan/bimbingan, lingkungan fisik Sekolah, kerjasama dengan mitra sekolah, dan dukungan lainnya yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi siswa dengan keterbatasan yang dimiliki. 

3. Panduan Identifikasi dan Pengisian Profil Belajar Siswa (PBS)

a. Tujuan dan Manfaat PBS

Instrumen PBS sebagai alat untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan siswa sehingga dapat dibantu pemenuhannya oleh sekolah/madrasah, serta sebagai dasar pengembangan layanan dalam aktifitas dan partisipasi di lingkungan sekolah.

Panduan guru dalam identifikasi dan pengisian instrumen PBS ini bertujuan untuk membantu guru dan sekolah dalam melakukan identifikasi siswa terutama siswa penyandang disabilitas. Penjabarannya akan membantu menentukan tingkat kesulitan fungsional disabilitas pada saat pengisian instrumen Profil Pembelajaran Siswa (PBS). 

Profil Belajar Siswa (PBS) bagi guru sangat bermanfaat untuk mengenali setiap siswa di kelasnya secara invividu. Dengan Profil Belajar Siswa (PBS) maka guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa. Bagi sekolah/madrasah dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) khususnya pada pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Bagi orang tua dapat membantu untuk lebih memahami anaknya yang berkaitan dengan kebutuhan bantuan secara fisik, pendampingan dari sisi akademik, dan serta pendampingan dalam bersosialisasi di masyarakat. 

b. Ruang Lingkup Panduan PBS 

1. Bagian Pendahuluan. 

Pada bagian pendahuluan ini dijelaskan latar belakang, dasar hukum, tujuan, ruang lingkup dan manfaat PBS

2. Pengisian Instrumen PBS. 

Pengisian Instrumen PBS berisi penjelasan tentang instrumen serta cara mengisinya bagian perbagian.

3. Tindak Lanjut Pengisian PBS.

Pada bagian ini dibahas tindak lanjut dari data dan informasi yang diperoleh dalam PBS, seperti tindak lanjut pembelajaran di kelas, pembuatan program pembelajaran individu, pembuatan program khusus di tingkat sekolah/madrasah, dan usulan program atau alat bantu ke dinas pendidikan setempat dan atau mitra sekolah/madrasah.  

4. Kesimpulan 

Kesimpulan berisi penjelasan tentang cara membuat kesimpulan sementara, kesimpulan kolektif tingkat kelas untuk dilaporkan ke kepala sekolah/madrasah, serta rekap data rekap per sekolah/madrasah untuk dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi sesuai dengan kewenangannya.

4. Profil Belajar Siswa (PBS)

PBS merupakan data perorangan/individu siswa disabilitas pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Data PBS dapat dimasukkan atau diintegrasikan ke dalam DAPODIK pada kuartal pertama tahun pelajaran. Hal ini memungkinkan dimilikinya data pendukung perencanaan dan penganggaran. Apabila hal ini tidak dimungkinkan, PBS dapat segera diisi setelah seorang anak teridentifikasi memiliki kesulitan fungsi dalam bentuk apapun juga.

a. Metode Pengisian Instrumen PBS 

1. Pengisian Instrumen PBS Berbasis Kertas

Pengisian instrumen PBS berbasis kertas dimaksudkan untuk membuat/menyusun Profil Belajar Siswa dalam satu kelas, baik untuk anak berkebutuhan khusus maupun anak lainnya. 

2. Pengisian Instrumen PBS Berbasis Daring (Online)

Pengisian instrumen PBS secara daring (online) dilakukan melalui Aplikasi SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Keberlanjutan) yang dimiliki oleh setiap guru yang beralamat di gtk.belajar.kemdikbud.go.id. Guru (yang ditetapkan sebagai asesor) dapat mengisi instrumen PBS melalui SIMPKB.

b. Cakupan Isi Instrumen PBS

Isi instrumen PBS mencakup data dan informasi siswa terkait dengan kondisi dan kebutuhan khusus yang diperlukan, yang dibagi menjadi 9 (sembilan) aspek, yaitu:

1. Identifikasi Kesulitan Fungsional 

 Identifikasi kesulitan fungsional dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi kesulitan atau keterbatasan siswa yang mencakup penglihatan, pendengaran, motorik, berbicara, fungsi intelektual, disleksia/membaca, serta perilaku/perhatian/sosialisasi. 

2. Kebutuhan Alat Bantu Khusus 

Identifikasi kebutuhan alat bantu bagi siswa berkebutuhan khusus dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi siswa dari segi kebutuhan alat bantu secara fisik, seperti kacamata, alat bantu dengar, kursi roda, tongkat, dan sebagainya.

3. Pergerakan (Mobilitas) di Lingkungan Sekolah/Madrasah

Data dan informasi kebutuhan pergerakan (mobilitas) siswa di lingkungan sekolah/madrasah, seperti siswa tunadaksa dengan kursi roda memerlukan ram/jalan miring dan pegangan tangan untuk menaiki ke lantai yang lebih tinggi.

4. Kelebihan/Potensi/Kemampuan

Setiap anak memiliki potensi dan keistimewaan. Pada bagian ini data kelebihan/ potensi/kemampuan siswa digali sehingga potensinya dapat dilakuan pembinaan dan pengembangkan secara optimal.

5. Pendampingan di Sekolah/Madrasah

Pada bagian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi kebutuhan siswa dari sisi pendampingan dalam mengikuti aktivitas di sekolah/madrasah termasuk kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas, perjalanan ke sekolah/madrasah, komunikasi dengan orang lain.

6. Informasi lain Tentang Siswa

Informasi lain tentang siswa yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti hambatan dan tantangan yang dihadapi keseharian di lingkungan sekolah/madrasah dan rumah.

7. Informasi Medis dan Kesehatan

Informasi terkait kondisi kesehatan dan kondisi klinis termasuk kebutuhan konsumsi obat tertentu diperlukan untuk dapat menjaga kesehatan dan konsentrasi anak dalam belajar. Informasi ini dapat diperoleh dari yang bersangkutan, orangtua, wali, dokter, terapis, atau spesialis. Daftaristilah diagnosa medis dapat dilihat pada lampiran.

8. Kesimpulan Sementara dan Tindak lanjut

Pada bagian ini memuat kesimpulan sementara dari datadata yang diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan terbaik bagi anak, seperti pemenuhan kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan dalam bidang akademik, serta pendampingan yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi siswa dengan keterbatasan yang dimiliki.

9. Program Pembelajaran Individual

Bagian ini merupakan bagian akhir dari instrumen yang berisi rencana pembelajaran yang bersifat individu untuk setiap siswa berkebutuhan khusus.

Anda dapat mengunduh instrumen Pengisian PBS melalui link berikut: Donwload Instrumen PBS Edisi 2021

Referensi: 

Burton, Mallory (2010) Universal Design For Learning In BCUDL Legacy Of The Project. Special Education Technology – British Columbia.

Israel, M., Ribuffo, C., & Smith, S. (2014). Universal Design for Learning innovation configuration: Recommendations for teacher preparation and professional development (Document No. IC-7). Retrieved from University of Florida, Collaboration for Effective Educator, Development, Accountability, and Reform Center. website: http://ceedar. education. ufl. edu/tools/innovation-configurations. 

Katz, J. (2012). Teaching to diversity: The three-block model of universal design for learning. Portage & Main Press.

Knarlag, K., & Olaussen, E. (2016). Developing inclusive teaching and learning through the principles of universal design. In Universal Design 2016: Learning from the Past, Designing forthe Future (pp. 165-166). IOS Press.

Quirke, M., & McCarthy, P. (2020). A Conceptual Framework of Universal Design for Learning (UDL) forthe Irish Further Education and Training Sector. 

Schwanke, T. D., Smith, R. O., & Edyburn, D. L. (2001). A3 model diagram developed as accessibility and universal design instructional tool. In RESNA 2001 annual conference proceedings (Vol. 21, No. 1, pp. 205-207). Washington, DC: RESNA Press. 

Post a Comment