Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara

Table of Contents
Konsep merdeka belajar

Kita telah mempelajari tujuan pendidikan dan merefleksikan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Apa poin-poin penting yang Anda cermati dari penjelasan tentang tujuan pendidikan

Kita telah mempelajari tujuan pendidikan yaitu menyiapkan hidup, fokus pada kompetensi sehingga ujian bersifat bermakna, meningkatkan kemampuan menalar dan mengembangkan kemandirian. Fakta yang menarik bahwa anak-anak kita hidup pada Abad Ke-21 tapi Dididik dengan Pendidikan Abad ke-19. Bagaimana kita siap mendidik anak-anak yang sesuai dengan pendidikan Abad ke-21? Solusinya adalah Merdeka Belajar. Apa itu Merdeka Belajar? Mengapa Merdeka Belajar? Bagaimana menerapkan Merdeka Belajar? 

Apa itu Merdeka Belajar ?

Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
  • Belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai tujuan belajar yang bermakna
  • Belajar bukan dikendalikan pengajar, tapi disepakati bersama antara pengajar dan pelajar
  • Belajar bukan dengan cara yang seragam, tapi ada diferensiasi cara belajar. Belajar bukan hanya menghafal rumus, tapi menalar dan menyelesaikan persoalan Belajar bukan untuk dinilai pengajar, tapi dinilai bersama untuk membangun kesadaran Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi oleh karya yang bermakna
Sukowati, Sartono, and Pradewi (2020) concluded that there is a significant influence between self-regulated learning and the learning independence of elementary school students. "Dalam penelitian yang dilakukan Sukowati, Sartono dan Pradewi, kemerdekaan belajar meningkatkan kemandirian belajar sejumlah murid sekolah dasar di Yogyakarta."

Self regulated affects student learning achievement. Thus, the better the students’ self regulated is, the higher the learning achievement will be. "Syahniar menemukan bahwa murid yang merdeka belajar mencapai prestasi yang lebih baik

Pada penelitian yang dilakukan di sebuah SMA di Sumedang, ditemukan bahwa semakin murid merdeka belajar, semakin tinggi motivasi berprestasinya. Tidak hanya itu, murid yang merdeka belajar memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang rendah.

Mengapa Merdeka Belajar

Pelajar merdeka lebih:
  • Mandiri mengerjakan tugas belajar
  • Tahan menghadapi kesulitan
  • Adaptif menghadapi perubahan

Apa itu Merdeka Belajar ?

Merdeka belajar adalah kemampuan merefleksikan dan menyesuaikan pemikiran, dan perbuatan terhadap perubahan sekitar dalam upaya mencapai tujuan.

Konsep Guru Merdeka Belajar

Guru Merdeka Belajar adalah guru yang senantiasa berefleksi untuk menyesuaikan pemikiran untuk menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap perubahan dalam upaya mencapai tujuan

Komitmen pada Tujuan

  • Melakukan praktik yang membuatnya sadar utuh terhadap pembelajaran yang esensial,
  • Memahami dan memprioritaskan murid sebagai subjek dalam pembelajaran, 
  • Menetapkan tujuan dan target yang menantang tapi realistis dicapai dalam pembelajaran dan pengembangan diri.

Mandiri pada Cara

  • Merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan kesiapan murid,
  • Mencari cara yang efektif untuk mengatasi kesulitan yang ditemui pada pembelajaran murid, 
  • Mengikuti kegiatan (berkomunitas, berbagi, pelatihan, coaching dll) untuk melakukan pengembangan diri.

Refleksi Berkala

  • Membuat catatan reflektif harian untuk mengenal apa yang sudah efektif dan apa yang perlu diperbaiki,
  • Meminta umpan balik dari rekan guru, kepala sekolah/madrasah untuk memperbaiki pembelajaran,
  • Menindaklanjuti hasil refleksi dan umpan balik pada rencana pembelajaran pengembangan diri

Bagaimana Ciri Guru Merdeka Belajar 

Anda telah mempelajari tentang konsep merdeka belajar. Masih ingat 3 komponen merdeka belajar? Benar, komitmen terhadap tujuan, menentukan pilihan cara, dan melakukan refleksi. Untuk menciptakan pendidikan yang merdeka belajar dan mengembangkan murid merdeka belajar, pastilah membutuhkan guru merdeka belajar.

Menurut Johnson (2005), profesi guru adalah profesi dengan level stress tertinggi. Riset National Foundation for Education Research menunjukkan 1 dari 5 guru mengalami stress. Pines (1981) menganalisa kelelahan emosi adalah respon guru dalam kondisi mengalami rasa gagal dan keraguan diri yang menyebabkan guru merasa terjebak dan tidak berdaya.

Tingkat stres yang tinggi dapat disebabkan oleh tantangan-tantangan yang dihadapi guru, seperti menangani puluhan murid dengan karakter yang beragam dengan karakter orangtua yang berbeda pula. Belum lagi guru menghadapi tuntutan dari manajemen pendidikan dan perlu beradaptasi dengan kebijakan, isu sosial, atau kondisi teknologi yang terus berubah. Tidak jarang pula guru masih harus bekerja di malam hari dan akhir pekan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penelitian yang dilakukan Mojgan Karamooz dan Mehry Haddad Narafshan (2017) menjelaskan tentang hubungan self regulated dengan kelelahan emosi. Semakin kompleks beban guru hal ini mendorong kebutuhan untuk mengatur dirinya. Guru yang dapat mengatur dirinya mampu mengurangi dampak kelelahan emosi.

Bagaimana guru memiliki kemampuan mengatur dirinya? Kuncinya adalah menjadi guru merdeka belajar. Berikut infografik yang dapat membantu Anda untuk mendapat pemahaman bagaimana ciri guru merdeka belajar?
Grafik merdeka belajar

Grafik merdeka belajar

Empat Kunci Pengembangan Guru Merdeka Belajar

Pencapaian cita-cita guru, oleh dirinya sendiri dengan dukungan dari pemangku kepentingan lain dalam
ekosistem pendidikan, hanya akan tercapai apabila guru merdeka belajar memiliki empat kunci, yaitu :
Pengembangan Guru Merdeka Belajar

Kemerdekaan:

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan menentukan tujuan, cara dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukan pengembangan diri, seperti: terlibat dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, memilih pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, dan melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses mencapai target.

Kompetensi:

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan mengembangkan kompetensinya sehingga siap menghadapi tantangan pengajaran sesuai bidang studi, murid yang diajar dan relevan dengan konteksnya, seperti kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, kesempatan melakukan proyek percobaan, kesempatan mendapatkan umpan balik berkualitas dan kesempatan menilai kompetensinya.

Kolaborasi:

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan melakukan kolaborasi dengan guru dan komunitas untuk menghasilkan karya atau mencapai tujuan bersama, seperti: kesempatan berinteraksi ke sekolah
lain, kesempatan terlibat di komunitas yang relevan dan kesempatan melakukan proyek bersama.

Karier:

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat umpan balik terhadap karyanya.

Post a Comment